Selasa, 20 September 2016

masda_gigih_geografi



GEOGRAFI
 BIOSFER

Biosfer merupakan suatu sistem ekologis global yang menyatukan semua makhluk hidup termasuk hubungan antara mereka seperti interaksi dengan unsur litosfer, hidosfer maupun atmosfer bumi. Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya tempat yang diketaui dapat mendukung unsur kehidupan atau dapat ditinggali oleh makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing pada biosfer untuk kelangsungan hidupnya dengan caranya masing-masing.
Tempat untuk hidup disebut dengan Habitat, makhluk hidup seperti manausia, hewan dan tumbuh-tumbuhan mempunyai tempat masing-masing untuk kelangsungan hidupnya dalam kondisi tertentu pada lapisan bumi. Contoh biosfer yaitu Planet Bumi, seperti penjelasan diatas tadi bahwa sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya tempat yang mendukung unsur kehidupan atau tempat yang dapat di tinggali oleh makhluk hidup.
Apa sih itu biosfer?
Apa sih… itu yang dimaksud dengan biosfer?
B. Penjelasan tentang cagar biosfer
Cagar Biosfer merupakan suatu kawasan ekosistem yang keseluruhan unsur alamnya dilindungi atau dilestarikan bagi kepentingan penelitian maupun pendidikan. Adapun beberapa tujuan dari cagar biosfer, yang diantaranya sebagai berikut ini:
  • Untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang ada pada ekosistem alam, dan untuk menjaga keanekaragaman genetika supaya proses evolusinya dapat berjalan secara terus menerus.
  • Untuk menyediakan daerah atau tempat penelitian.
  • Dan untuk menyediakan sarana bagi pendidikan maupun pelatihan.
Pada biosfer terdapat berbagai macam organisme hidup (biotik) seperti manusia, tumbuhan dan hewan yang selalu berdampingan bersama benda mati (abiotik). Semua makhluk hidup akan berinteraksi antar satu dengan yang lainnya dan membentuk suatu kesatuan, kesatuan tersebut yaitu:
  • Biosfer dapat diartikan sebagai kumpulan pada seluruh ekosistem yang ada pada permukaan planet bumi.
  • Ekosistem dapat diartikan sebagai kumpulan abiotik (benda mati) dan biotik (organisme hidup) yang terdapat pada suatu tempat dan saling berinteraksi antar satu sama lain.
  • Komunitas dapat diartikan sebagai sekumpulan populasi yang meliputi berbagai macam spesies makhluk hidup.
  • Populasi dapat diartikan sebagai individu dari spesies yang sama dan berkembang biak pada suatu tempat.
  • Dan Individu dapat diartikan sebagai suatu unit makhluk hidup yang pada umumnya dapat berdiri-sendiri.
C. Faktor – faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna pada biosfer
Ada 2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhi persebaran flora dan fauna yang ada di permukaan bumi, diantaranya sebagai berikut ini:
1. Faktor Abiotik
Yang termasuk faktor fisik (abiotik) seperti iklim (suhu, kelembaban dari udara dll.), air, keadaan tanah dan juga ketinggian dari permukaan bumi, berikut di bawah ini penjelasannya:
a. Iklim
Iklim merupakan faktor abiotik yang didalamnya terdapat keadaan suhu, kelembaban dari udara dan angin yang memiliki pengaruh pada kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di permukaan bumi. Misalnya seperti faktor suhu yang akan berpengaruh pada proses pertumbuhan flora, karena sinar matahari diperlukan oleh tumbuhan hijau untuk melakukan proses fotosintesis yang akan menubah karbondioksida menjadi oksigen. Kelembaban udara-pun akan berpengaruh pada tumbuhan dan angin akan sangat berguna untuk proses penyerbukan pada bunga tumbuhan serta iklim akan akan berpengaruh pada suatu wilayah yang akan menyebabkan jenis flora dan fauna pada wilayah tersebut berbeda-beda.
b. Keadaan tanah
Keadaan dari tekstur tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, suhu tanah-pun akan berpengaruh terhadap kondisi air yang ada dalam tanah serta akar dari tumbuh-tumbuhan. Seperti pada daerah tropis akan terdapat berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan, sedangkan di daerah gurun hanya akan tumbuh beberapa jenis tumbuhan tertentu saja. Contohnya pada daerah gurun hanya akan hidup tumbuhan kaktus ini membuktikan bahwa perbedaan tanah akan menyebabkan perbedaan jenis-jenis tumbuhan.
c. Air
Air memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan flora dan fauna khususnya bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup. Banyaknya air tergantung dari curah hujan pada suatu wilayah dan curah hujan tergantung pada iklim pada suatu wilayah serta  keadaan tanah akan berpengaruh terhadap daya serap air.
d. Tinggi rendah permukaan bumi
Tinggi rendah permukaan bumi dapat mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Seperti misalnya perbedaan tinggi rendah wilayah akan mengakibatkan perbedaan suhu, lalu perbedaan suhu akan mempengaruhi keanekaragaman tumbuhan dan hewan, seperti hutan di daerah pegunungan akan banyak dihuni pada daerah yang suhu udaranya lembab dan basah.
2. Faktor biotik
Yang termasuk faktor nonfisik (biotik) seperti manusia, hewan, dan juga tumbuh-tumbuhan.
a. Makhluk Hidup (Manusia, tumbuhan dan hewan)
Makhluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan akan berpengaruh pada persebaran flora dan fauna. Terutama manusia dengan perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologinya, manusia dapat melakukan persebaran tumbuhan dengan sangat cepat serta manusia juga dapat mempengaruhi kehidupan hewan pada suatu wilayah misalnya dengan melakukan perlindungan pada hewan-hewan langka.
Lalu faktor hewan juga dapat berpengaruh terhadap penyebaran tumbu-tumbuhan dan peran dari tumbuh-tumbuhan yaitu menyuburkan tanah lalu tanah yang subur akan mempengaruhi kelangsungan hidup hewan. Misalnya seperti hewan yang memakan buhan-buahan akan menyebarkan biji buah-buahan tersebut dan nantinya akan tumbuh menjadi tumbuhan yang baru.

   
                                                                      BAB II

 
(Sensus, Survei dan Registrasi Penduduk) – Salah satu komponen geosfer yang menjadi objek kajian geografi adalah antroposfer, yang berhubungan dengan manusia sebagai penduduk bumi. Dalam menelaah fenomena antroposfer, geografi mempelajari persebaran penduduk, faktor-faktor yang memenga ruhi persebaran penduduk, dan aspek-aspek demografis penduduk. 
Kajiannya meliputi jumlah, pertumbuhan, kepadatan, komposisi, dan mobilitas penduduk. Aspek kependudukan lainnya yang dikaji antara lain masalah kualitas penduduk. Cabang ilmu geografi yang secara khusus mempelajari antroposfer dinamakan geografi penduduk yang merupakan bagian dari geografi manusia.
Anda pasti sering mendengar atau membaca dari berbagai media massa beberapa istilah yang berhubungan dengan sekelompok manusia yang menempati wilayah tertentu, seperti penduduk, warga negara, dan sumber daya manusia Indonesia. Ketiga istilah tersebut tentunya memiliki perbedaan dan penekanan masing-masing, walaupun pada prinsipnya sama-sama menelaah kajian tentang manusia.
Fenomena Antroposfer  Cpuik.com Materi Pelajaran SMAPenduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu maupun kelompok yang menempati wilayah atau negara tertentu minimal dalam jangka waktu satu tahun pada saat dilaksanakan pendataan atau sensus penduduk.  Sebagai contoh, Amir adalah penduduk Kabupaten Sukabumi, artinya pada saat diadakan sensus penduduk Amir telah tinggal menetap di Sukabumi dalam waktu minimal satu tahun, walaupun ternyata Amir bukan warga asli daerah tersebut.
Warga Negara Indonesia (WNI) adalah semua orang yang tinggal di negara Republik Indonesia. Penduduk asli maupun keturunan asing yang telah disahkan oleh undang-undang sebagai Warga Negara Indonesia. Oleh karena itu, ada istilah WNI pribumi (penduduk asli Indonesia), WNI keturunan (misalnya, keturunan Tionghoa, Belanda, Amerika), dan WNA (Warga Negara Asing).
Adapun sumber daya manusia adalah semua penduduk baik secara individu maupun kelompok dengan semua potensi yang dimilikinya. Potensi sumber daya manusia dapat berupa kuantitas dan kualitas penduduk.
Unsur-unsur kuantitas penduduk antara lain jumlah, pertumbuhan, kepadatan, fertilitas, mortalitas, dan komposisi penduduk. Adapun kualitas penduduk terdiri atas tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi kependudukan suatu wilayah atau negara, diperlukan data yang akurat mengenai aspek-aspek kuantitas dan kualitas penduduk.  Tingkat akurasi data yang diperoleh sangat memengaruhi ketelitian hasil analisis dan prediksi kondisi kependudukan. Untuk negara Indonesia, lembaga yang bertugas mengumpul kan, mengolah, dan mempublikasikan data kependudukan adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Badan Pusat Statistik Indonesia memiliki beberapa sumber data kepen dudukan, yaitu hasil sensus, survei, dan registrasi penduduk.
1. Sensus
Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di suatu wilayah atau negara tertentu secara bersamaan. Sensus dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sampai sekarang negara Indonesia telah melaksanakan tujuh kali sensus penduduk, yaitu tahun 1920 (oleh pemerintah Belanda), 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan terakhir tahun 2010.
Tujuan utama dilaksanakan sensus penduduk antara lain untuk mengetahui jumlah dan perkembangan penduduk dalam periode waktu tertentu, mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah, serta mengetahui kondisi demografis lainnya, seperti tingkat kelahiran, kematian, komposisi, dan migrasi. Di dalam pelaksanaannya, sensus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.
a. Sensus de jure, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah, umumnya sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
b. Sensus de facto, yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika dilaksanakan sensus.
2. Survei
Selain melalui sensus, data kependudukan dapat pula diperoleh dari hasil survei. Dilihat dari pelaksanaannya, survei hampir sama dengan sensus. Perbedaan dari kedua proses pencacahan tersebut terletak pada waktu pelaksanaan, wilayah, dan jumlah penduduk yang di data. Proses pendataan survei hanya dilakukan terhadap sampel (contoh) penduduk di beberapa wilayah yang dianggap dapat mewakili karakteristik semua penduduk di sekitar wilayah sampel.
Pelaksanaannya pun dapat dilakukan kapanpun dan tidak memiliki periodisasi seperti sensus. Atau dengan kata lain, survei adalah proses pencacahan terhadap sampel penduduk di beberapa wilayah yang dapat mewakili karakter wilayah secara keseluruhan.
3. Registrasi Penduduk
Sumber data kependudukan yang ketiga adalah registrasi penduduk, yaitu proses pengumpulan keterangan yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa kependudukan harian dan kejadian-kejadian yang mengubah status seseorang, seperti peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian, perpindahan tempat tinggal, dan kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar